Sejarah Waditra

Formasi pertama Waditra yang terdiri dari anak-anak tongkrongan di warung kopi, adalah Cephe Swg (gitar), Ronald (djimbe) dan Kangkung-NUNU (gitar). Dari formasi ini lahir lagu pertama yang berjudul Do’a yang bernuansa etnik Sunda.

Setelah Waditra bergulir, dengan bertambahnya anggota, formasi berubah menjadi: Cephe (biola, kecapi dan saron), Ronald (Dumbuk dan Djimbe), Evi (vocal, chimesbell dan suling), Ibnu (lead gitar), Indra (Gitar), Kangkung-NUNU (kendang), Basri (rebana, sitar dan hoursbell). Dari formasi ini melahirkan  lagu “Memaknai Kegelapan” dengan nuansa etnik Jawa, yang kemudian meraih juara ke-2 lomba musikalisasi puisi se-Jakarta yang diadakan di gedung Pusat Dokumentasi H.B. Jasin TIM.

Pada tahun 2005 akhir Ibnu mengundurkan diri. Posisi Ibnu digantikan oleh Indra dan Alan menempati sebagai Bassis, Waditra tampil tanpa ritem sampai tahun 2006. formasi ini menyumbangkan lagu dalam reportoar Aku dengan nuansa Arab dan Hiasi Sanubari yang bernuansa Sunda.

Pada tahu 2006, Waditra berencana melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Kangkung dan Alan keluar dari keanggotaan, Indra pun keluar untuk mendirikan PST (Paduan Suara Tarbiyah di UIN), posisi Kangkung digantikan Cephe, posisi Cephe Digantikan Nandar (violis musik jalanan) dan posisi Alan digantikan Bayu bassis dari Ciliwung. Adapun yang memegang sitar dan kecapi digantikan oleh Sari Vocalis dari Damai@rt, sedangkan posisi Indra digantikan Erick (Batik) gitaris dari Damai@rt,. Formasi ini melahirkan lagu Perjalanan Kubur. Dalam formasi ini Waditra mengikuti festival musikalisasi yang kedua dan menyandang juara ke-2 se-Jakarta Selatan di UNAS.

Tahun 2007 akhir, selama mengandung Evi kurang bisa maksimal seperti sebelimnya,  oleh karenanya posisinya digantikan oleh Sari vokalis dari Damai@rt, menghasilkan lagu Doa’ Terang Bulan yang ingin menonjolkan nuansa perkampungan Sunda.

Dan pada akhirnya, tahun 2007, Waditra ingin abadikan lagu-lagu yang sudah ada dalam bentuk cd/kaset seperti lagu: Do’a, Hiasi Sanubari, Ritual Kegelapan, Aku, Nyanyian Bulan, Perjalanan Kubur dan Doa’ Terang Bulan. (Alhamdulillah sudah jadi walaupun sangat sederhana)

Pada saat ini Waditra beranggotakan: 
Ria Sari : Vocal, Kecapi, Saron, Rainstick dan Chimsbell
Ronald : Djimbe, Didjeridu, Suling
Cephe : Lead Gitar
Edo Sarta : Bass
Djefri : Kendang
Indra : Gitar Acoustic
Ferdi : Dumbuk, Bonang, Perkusi
Ceret : Drum
Awi Dream : Biola

Waditra Performances

Waditra Performances
·         Meretas Langkah Menuju Tasik Dicipta, Tasikmalaya, 2005
·         Ultah WS. Rendra, Bengkel Teater Rendra, Cipayung Depok, 2005
·         Bicara Budaya Bersama WS. Rendra UIN Syahid, 2006
·         Gedung Nusantara IV, DPR-MPR RI, bersama VIA, 2005
·         Ultah Ken Zuraida istri WS.Rendra, Bengkel Teater Rendra Cipayung Depok, 2005
·         Festival Musikalisasi Pemuda dan Mahasiswa, HB. Jasin TIM, Jakarta Pusat 2005
·         Ranita ‘Ground Up, Membaca bencana’ UIN Syahid, 2005
·         Apresiasi dan Musikalisasi Puisi, Forum Wartawan Berpuisi, UIN, 2005
·         Bedah Novel ‘Matahari di Atasa Gilli’ Karya Lintang S., Gd. Pendopo, Bekasi, 2005
·         ‘HIMALAYA’, Pusdiklat Maya Sari Tasikmalaya Jawa Barat, 2005
·         Halal bihalal, ‘HIMLAYA’ Pendopo Tasikmalaya Jawa Barat, 2005
·         Kafe Tiban Riak, Musik Kontemporer UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005
·         A Tribute to Pram, UIN Syahid Jakarta, 2006
·         Festival Musik Jalanan, TIM, 2006
·         ‘Kita Untuk Merdeka’, (peduli Yogya), UIN, 2006
·         Zikir Akmaliyah, Cibubur, 2006
·         Illustrasi musik Teater el-Na’ma ‘Laila Majnun’ UIN, 2006
·         PB. PMII, Kopri, buka pusasa bersama, Lp. Rutan Bambu, 2006
·         Gelar karya Waditra, WAPRES, Bulungan Jkt, 2006
·         Wedding Party Tradisional Sunda, Purwakarta 2006
·         Agum Gumelar Award, Tasikmalaya, 2006
·         Gelar karya Waditra, Hotel ACACIA Jkt, 2007
·         Wedding Party Tradisional Betawi, Bekasi, 2007
·         Illustrasi musik Teater el-Na’ma ‘Musyawarah Burung’ TIM, 2007
·         Illustrasi musik Teater el-Na’ma ‘MusBur’ TiM, 2007
·         Wedding Party Tradisional Sunda, Sukabumi, 2007

Tentang Waditra

WADITRA ENSEMBLE
Jln Raya Limo Cinere Depok
 Telp. (021) 99244077, 085-780288587

Waditra adalah kelompok musik yang mengusung warna musik kotemporer, menggabungkan musik tradisional dan modern membentuk sebuah nada yang sinergis nan harmonis. Waditra lahir dari rahim kreativitas sekelompok anak muda yang mempunyai idealisme melestarikan khazanah musik nusantara di Ciputat-Jakarta Selatan pada tanggal 28 Februari 2005. Nama Waditra yang berarti alat musik (instrument) diambil dari bahasa Sunda, diserap dari bahasa Sanskerta. Adalah kelompok musik yang mengedepankan kerja kolektif, memiliki visi untuk memberikan konstribusi selera musikal baru dengan menghadirkan alternatif hiburan yang edukatif bagi pecinta musik di negeri ini. Adalah Waditra, nama yang diusulkan oleh Cephe Swg, untuk menghormati alat-alat musik yang ada.

Waditra menghadirkan alat-alat musik etnik-tradisional, dan ini merupakan sajian yang ditawarkan demi memunculkan musik-musik buhun (kuno) yang hampir terlupakan, dengan menciptakan nuansa romantika bebunyian khas negeri ini.
Mengurai nada-nada modern dan tradisional, menjadi proses pengkajian-pengkajian yang merupakan misi awal agar dapat menghasilkan fresh listening music.